Selasa, 01 Mei 2012

Konsep smart saving

Asuransi? Aduuuh..., tetangga sebelah saya sudah sering, tuh nawarin asuransi. Tapi saya enggak pernah tertarik. Kayaknya mereka cuma janji-janji aja..." Ya, beberapa di antara Anda mungkin berpikir bahwa asuransi cuma bisa memberikan janji-janji tanpa ada bukti. Akan tetapi, apakah Anda sudah pernah membuktikannya? Kalau belum, mungkin Anda harus ikut asuransi dulu, baru membuktikan apakah Perusahaan Asuransi (PA) Anda memang ingkar janji atau termasuk yang baik.

Kasus PA yang ingkar janji sebaiknya dilihat kasus per kasus, jangan digeneralisasi. Maksudnya, jangan hanya gara-gara satu PA tidak menepati janji, lalu Anda menganggap semua PA enggak benar. Tidak dibayarnya uang asuransi oleh sebuah PA bisa karena berbagai hal. Nah, artikel kali ini akan membahas apa saja penyebab Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa tidak dibayarkan kepada nasabah.

KESALAHAN DARI PIHAK NASABAH

Tidak semua kegagalan pembayaran klaim disebabkan oleh PA. Bisa juga penyebabnya adalah nasabah sendiri. Umumnya ada lima kesalahan nasabah yang bisa menyebabkan Uang Asuransi tak dibayarkan:

1. Ketidakjujuran Nasabah

Sebelum seseorang memiliki produk Asuransi Jiwa, ia lebih dulu harus mengisi Surat Permohonan (SP) Asuransi. Dalam SP terdapat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh seorang calon nasabah, dan dari jawaban-jawaban itulah PA akan melihat apakah akan memberikan perlindungan Asuransi Jiwa kepada Anda atau tidak.

Nah, saat mengisi SP inilah seringkali calon nasabah tidak memberikan jawaban yang benar. Misalnya, dalam SP terdapat pertanyaan tentang apakah Anda pernah dirawat di RS dalam dua tahun terakhir. Jika Anda menjawab tidak - padahal pernah dirawat di RS enam bulan lalu misalnya - maka bila terjadi kematian pada Anda dan PA menemukan bahwa penyebab kematian Anda adalah karena adanya penyakit yang pernah membuat Anda masuk RS sekitar enam bulan lalu, yah... jangan harap PA akan membayar UP yang mereka janjikan.


2. Adanya pengecualian oleh PA dalam membayar Uang Pertanggungan

Kadang-kadang PA Jiwa tidak memberikan manfaat yang mereka janjikan bila ternyata penyebab kematian Anda memang dikecualikan (dan pengecualian itu ditulis dalam polis). Mengenai pengecualian ini, umumnya PA menetapkan jumlah pengecualian yang bervariasi. Akan tetapi, umumnya adalah:

1. Kematian karena bunuh diri
2. Kematian karena orang yang bersangkutan melakukan tindak kriminal
3. Kematian karena AIDS
4. Kematian karena penyakit kritis, dimana kematian terjadi pada tahun pertama dia mengikuti program asuransi dari PA bersangkutan
5. Kematian karena force majeure, atau hal-hal yang memang tidak bisa dihindari, seperti perang, bencana alam, atau huru-hara

Nah, seringkali pengecualian-pengecualian yang terdapat dalam polis itu tidak dibaca oleh nasabah, sehingga ia merasa dirugikan ketika Uang Pertanggungan Asuransinya tidak dibayar. Karena itulah, jika Anda memiliki Polis Asuransi, sempatkan lagi untuk membaca pasal-pasal yang ada dalam polis.


3. Nasabah terlalu lama mengajukan klaim

Umumnya, PA menetapkan batasan waktu pengajuan klaim asuransi. Biasanya, batasan waktu yang ditetapkan adalah tiga bulan. Repotnya, nasabah seringkali mengajukan klaim di luar batas waktu tersebut, sehingga PA sulit memenuhinya.

Sebagai contoh, suami Anda mengikuti sebuah Program Asuransi Jiwa dengan Anda sebagai ahli warisnya. Bila terjadi kematian pada suami Anda, maka Anda hanya bisa mendapatkan manfaat asuransi yang dijanjikan apabila pengajuan klaim Anda masih berada dalam batas waktu tiga bulan setelah kematian tersebut. Jika tidak, perusahaan asuransi mungkin tidak mau memberikan manfaat yang mereka janjikan.

Sekarang, bagaimana Anda bisa tahu lama batasan waktu yang diberikan oleh PA Anda dalam mengajukan klaim kematian? Anda bisa membacanya di Polis Asuransi Anda. Setelah itu, jika nanti betul terjadi risiko kematian, segeralah ajukan klaimnya kepada PA.


4. Syarat-syarat saat pengajuan klaim kurang lengkap

PA biasanya meminta sejumlah persyaratan saat pengajuan klaim apabila betul terjadi risiko kematian pada orang yang ditanggung. Persyaratan-persyaratan itulah yang sering tidak dipenuhi atau dilengkapi oleh ahli waris nasabah, sehingga PA tentu tidak bisa langsung membayar klaim mereka.

Biasanya, persyaratan-persyaratan yang diminta oleh PA bila Anda ingin mengajukan klaim kematian adalah:

1. Surat Keterangan Kematian dari RT/RW setempat
2. Surat Keterangan Kecelakaan dari Kepolisian (jika kematian terjadi karena kecelakaan)
3. Surat Keterangan dari RS (jika kematian terjadi di RS), dimana surat itu ditandatangani oleh dokter bersangkutan
4. Mengisi Formulir Pengajuan Klaim yang diterbitkan oleh PA
5. Fotokopi Identitas Diri Ahli Waris

Jadi, bila terjadi risiko kematian, jangan lupa memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh PA. Enggak sulit, kan?


5. Tidak dibayarnya premi oleh nasabah dalam jangka waktu yang sudah ditentukan

Ini sudah jelas. Jika Anda tidak membayar premi sesuai jangka waktu yang ditentukan, bisa saja Polis Asuransi Anda menjadi tidak berlaku lagi. Ini berarti, Anda tidak lagi dilindungi asuransi. Inilah yang sering terjadi. Di awal-awal, nasabah rajin membayar premi, tetapi pada suatu saat tertentu, premi tidak lagi dibayar, bahkan hingga batas waktu tertentu. Ini sama saja dengan kalau Anda memakai listrik dan tidak membayarnya dalam batas waktu tertentu, sehingga listrik Anda di rumah terancam diputus oleh PLN.

Karenanya, pastikan Anda mengetahui peraturan pembayaran premi Anda. Jangan sampai Polis Asuransi Anda menjadi tidak berlaku lagi hanya gara-gara Anda lupa membayar premi tepat waktu.


KESALAHAN DARI PIHAK PERUSAHAAN ASURANSI

Selain dari sisi nasabah, tidak dibayarnya Uang Asuransi dapat juga disebabkan oleh kesalahan yang ditimbulkan oleh PIHAK PA. Ada beberapa sebetulnya, tetapi yang umum terjadi hanya ada dua:

1. Ketidakjujuran Agen Asuransi dalam mempresentasikan produk asuransinya

Bisa saja Agen Asuransi Anda tidak jujur dalam mempresentasikan produk Asuransi Jiwa-nya. Sebagai contoh, ketika bertemu, ia mengatakan bahwa PA akan membayar UP Asuransi Jiwa bila kematian disebabkan penyakit kritis, termasuk apabila risiko tersebut terjadi di tahun pertama. Padahal umumnya tidak demikian.

Memang, tidak setiap PA punya kebijakan yang sama. Jadi saran saya, apa yang Anda lihat dalam Polis Asuransi Anda itulah yang harus dijadikan rujukan, bukan dari apa yang dikatakan Agen Asuransi. Umumnya PA memberikan semacam Jaminan Uang Kembali kalau ternyata Anda tidak puas terhadap pasal-pasal yang tertera dalam polis. Anda bisa mengembalikan polisnya, dan uang Anda akan kembali. Tentu saja, selama pengembalian polis itu berada dalam batas jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh PA, yang biasanya 30 sampai 90 hari.

Lalu, apakah semua Agen Asuransi tidak bisa dipercaya? Ya, enggak, dong. Itu, kan kembali ke orangnya. Jangan gara-gara ada satu agen yang 'enggak bener', lalu Anda menyamakan semua agen asuransi di dunia ini 'nggak bener'. Sekali lagi, itu semua kembali ke karakter masing-masing.

Nah, untuk membuktikan apakah presentasi yang diberikan Agen Asuransi Jiwa benar, Anda tinggal mencocokkan saja dengan Polis Asuransi yang diterbitkan. Bila sama, berarti Agen Asuransi Anda memang jujur dan bisa dipercaya. Bila tidak, laporkan saja dia pada Perusahaan Asuransi-nya.


2. Perusahaannya yang bandel

Jika ternyata Anda telah memenuhi semua persyaratan yang diminta, jujur dalam mengisi SP, rajin membayar premi, mengirimkan pengajuan klaim masih dalam jangka waktu yang ditentukan, tetapi klaim Anda masih juga belum dibayarkan, coba cek lagi. Bisa saja perusahaannya yang bandel.

Sumber: Tabloid Nova No. 744/XIII



Abaikan saja iklan asuransi di media massa, tolak agen asuransi yang minta waktu untuk bertemu, dan tak usah repot-repot mengunjungi kantor perusahaan asuransi, kalau dalam hidup ini anda tidak mempunyai risiko apapun.

Tapi persoalannya, siapa di antara kita yang terbebas dari risiko apapun? Justru karena setiap orang mempunyai risiko, bahkan banyak risiko, kita perlu dengan lebih serius dan teliti mempelajari seluk beluk asuransi.

Dalam hidup ini kita menghadapi banyak risiko, mulai dari sakit, meninggal dunia, kehilangan penghasilan, PHK, sampai kehilangan aset karena berbagai kemungkinan peristiwa (kebakaran, tabrakan, perampokan, bencana alam).

Sebagian besar risiko itu mempunyai dampak ekonomis yang bisa dihitung secara matematis, seperti keharusan membayar biaya rumah sakit, biaya penguburan, kehilangan penghasilan bagi keluarga yang ditinggalkan, sampai lenyapnya nilai aset yang dimiliki.

Sementara ini mungkin sebagian orang menangkal dampak ekonomis risiko tersebut dengan cara menabung di bank. Dengan begitu, mereka bisa mengambil uangnya kapan saja dan menikmati bunga yang berarti penambahan jumlah tabungan.

Tapi, apakah bank bisa menjamin kita ketika terserang penyakit kritis, memberikan santunan ketika meninggal dunia, memberikan jaminan pendidikan untuk anak-anak, dan jaminan hari tua? Tidak bisa, bank hanya memberikan sejumlah uang yang kita tabung plus bunga.

Lain halnya dengan cara menabung dan menginvestasikan uang melalui Asuransi Unit Link. Selain uang tunai bisa diambil kapan saja, Anda pun akan mendapat ketenangan hidup melalui jaminan kesehatan, pendidikan, dan masa depan.

Bayangkan anda menerima panggilan telepon dari rumah sakit yang memberitahu bahwa suami anda terserang serangan jantung. Ia perlu menjalani operasi ‘by pass’ dan biayanya sebesar 200 juta. Bagaimanakah perasaan anda? Apakah kini anda memiliki juta di rekening tabungan anda ? Jawabannya biasanya “Tidak”

Lalu apa yang anda lakukan? Pasti akan melakukan apapun yang bisa untuk menyelamatnya suami anda. Tetapi bagaimana caranya? Apakah anda bersedia menjual mobil, rumah, atau barang berharga lainnya untuk membayar tagihan pengobatan suami anda? Anda pasti akan mengatakan, “Ya, saya akan lakukan apapun juga untuk menyelamatkan suami saya. Saya tidak dapat hidup tanpa suami saya.”

Jika demikian, apakah saat ini anda membawa uang 1 juta? “Ya saya bawa”. “Dengan hanya 1 juta, saya dapat menolong anda menyelesaikan masalah anda yang 200juta tanpa menjual harta anda”.

“Jika anda tidak membawa 1 juta saat ini, dapatkah anda memaksa suami anda tercinta untuk menabung 1 juta pada kami ? Tabungan 1 juta ini akan memastikan anda bisa tetap berada di sisi suami anda untuk merawatnya, jika ia harus menjalani perawatan di masa depan.
Di suatu pagi, seorang suami pergi bekerja. Pada perjalanan ke pabrik, terjadi kecelakaan dan dia meninggal dunia seketika. “Siapakah yang akan menyampaikan berita tragis ini pada istrinya?” Terjadi perdebatan antara polisi dan pengemudi mobil ambulance. Akhirnya polisi mengetuk pintu dan menyampaikan kabar itu kepada istrinya dan mengatakan bahwa jasad suaminya ada di dalam ambulance. Istri dan anak perempuannya menjerit dan istrinya lalu jatuh tak sadarkan diri. Kematian dating pada siapa saja dan pada setiap saat tanpa ada peringatan sebelumnya!!

Dua minggu kemudian, para tetangga melihat sebuah truk berhenti di depan rumah itu. Truk dari toko furniture di daerah tersebut. Mereka mengambil sofa, meja makan, lemari besar, bahkan ranjang “double bed” !! Para tetangga mengerti bahwa “cicilan lunak” ternyata sudah tidak lunak lagi pembayarannya !

Beberapa minggu kemudian, mereka melihat lagi kejadian lain. Empat pria yang terlihat beringas mendatangi rumah itu. Si Janda yang sudah jarang terlihat, keluar menuju pagar menemui mereka. Mereka memperlihatkan secarik kertas mirip surat sambil menunjuk kearah Toyota Corolla milik almarhum. Si Janda dengan rela memberikan kunci mobil kepada mereka. Ia kembali masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya. Para pria itu mendorong mobil untuk menghidupkan mesin lalu pergi. Mereka disuruh perusahaan pembiayaan untuk menarik kembali mobil itu karena cicilan 2 bulan terakhir belum dibayar.

Beberapa hari kemudian, para tetangga melihat lagi loper koran memanggil-manggil si Janda. Kali ini mereka tidak dapat lagi mengenalinya. Ia menjadi sangat kurus. Sungguh kasihan. Ia tidak lagi bergaul. Bahkan anaknya yang berusia 5 tahun tidak bermain lagi dengan teman-tamannya. Loper itu meminta agar tagihannya diselesaikan. Si Janda berusaha menjelaskan dengan suara yang rendah karena merasa amat malu atas situasi yang dihadapinya, namun loper yang tidak berperasaan itu justru meninggikan suaranya. Janda itu memintanya untuk menunggu. Ia kembali ke dalam rumah. Para tetangga dapat mendengar dengan jelas suara suatu benda yang pecah, sepertinya terbuat dari bahan beling atau porcelain. Kemudian terdengar lagi tangisan anak perempuannya, “Bunda, jangan ambil uang saya”. Sudah jelas, ibunya telah memecahkan celengan tabungan anaknya. Ia membayar loper Koran itu dengan uang recehan !

Itulah saat terakhir para tetangga melihat si Janda. Ia takut bertemu dengan orang asing dan selalu mengunci diri. Bahkan gadis kecilnya dilarang untuk bermain dengan anak tetangganya mauun pergi ke taman tempat bermain, sesuatu yang sebetulnya ia rindukan. Bahkan hingga penjual es krim pun merasa kehilangan anak gadis yang manis ini.

Sampai disuatu siang yang panas, sebuah Volvo biru mengkilat berhenti di depan rumahnya. Pengendaranya, seorang pria rapi yang tampak menyenangkan, mengetuk pintu rumah. Setelah beberapa saat tanpa ada tanggapan, ia melihat sekelilingnya dan terkejut karena kedatangannya diperhatikan oleh para tetangga. Mereka melambaikan tangannya sebagai isyarat mengatakan “Tidak ada orang di rumah”. Karena mencium hal yang kurang beres, orang asing itu mendatangi rumah tetangga di sebelahnya dan memperkenalkan diri sebagai agen asuransi. Ia mengatakan bahwa kedatangannya justru untuk memberikan kepada si Janda, uang asuransi yang menjadi haknya.

Mendengar hal itu, para tetangga segera berkata, “Dia ada, dia ada dirumah”. Salah satu wanita itu segera lari memutar ke belakang rumah dan memberitahukan kepada si janda untuk membuka pintu bagi orang yang dating menyelamatkannya. Segera pintu depan terbuka dan si agen tidak percaya bahwa dialah wanita yang ditemuinya setahun yang lalu. Wanita ini benar-benar Nampak menyedihkan.

Saat itu para tetangga sudah berkerumun di depan rumah. Si agen berkata, “Jangan katakana ibu tidak kenal saya. Saya pernah dating minum the bersama almarhum suami ibu, ingat ? Waktu itu saya mau menjual polis kepada almarhum, tapi ibu keberatan. Apakah ibu tahu bahwa keesokan harinya ia membeli polis seharga Rp. 500.000.000 ? Polis ini masih berlaku. Maafkan saya baru dating, tapi saya tidak menerima kabar sebelumnya. Suami ibu meminta saya merahasiakan hal asuransi ini. Mulai sekarang ibu tidak perlu khawatir lagi. Kami akan menjaga ibu dan anak ibu seperti yang sudah kami janjikan kepada almarhu suami ibu”.
Janda itu tidak bisa mempercayainya. Air mata kebahagiaan jatuh ke pipinya saat ia memeluk anaknya dengan lega. Kemudian ia jatuh berlutut dan berterima kasih kepada agen itu. Agen itu melihat beberapa diantara tetangga turut meneteskan air mata bahagia. (MDRT Through Power Closing, Dr. Rizal Naidu, Halaman 178 -181).

Untuk informasi mengenai perlindungan diri dan keluarga, hubungi :
Zainal Abidin
Telp : 085695034931
Fax :
Email : zzainal27@gmail.com
Blog : http://www.smartsaving27.blogspot.com

Untuk perencanaan keuangan, investasi & proteksi anda hubungi :

Telp / SMS : 085695-34931
E-mail : zzainal27@gmail.com


Bekerja menjadi agen asuransi jiwa menjanjikan penghasilan yang besar, sangat besar, tidak terbatas, hanya dibatasi oleh usaha kita saja. Banyak sekali agen asuransi jiwa yang punya penghasilan puluhan bahkan ratusan juta rupiah per bulan. Jauh di atas gaji direktur sebuah perusahaan. Kerjanya juga enak, tidak ada jam kantor, serba bebas. Asal jangan kebablasan bebas sehingga malah bebas main, bukannya kerja.
Kenapa penghasilan para agen asuransi jiwa bisa begitu besar? Jawabannya adalah komisi yang besar. Tentu besar komisi ini berbeda-beda untuk setiap produk dan setiap perusahaan asuransi jiwa, tapi rata-rata komisi agen asuransi jiwa itu sekitar 30% dari premi dasar yang dibayarkan nasabah. Jadi kalau ada nasabah yang setuju untuk membeli asuransi dengan premi dasar Rp 100 juta, anda bisa dapat komisi sampai dengan Rp 30 juta! Jangan lupa dipotong pajak ya.. Bagi yang belum mengerti mengenai premi dasar, silakan klik di sini untuk melihat penjelasannya.

Nah, bayangkan kalau Anda bisa mendapatkan 10 nasabah saja per bulan dengan masing-masing punya membayar premi dasar Rp 5 juta, komisi Anda bisa mencapai Rp 15 juta. Pasti banyak yang berpikir, saya enak saja ngomong seperti itu, kan susah dapat 10 nasabah per bulan yang mau bayar Rp 5 juta per tahun. Kenyataannya, banyak agen asuransi jiwa yang setiap bulannya mendapatkan lebih dari 10 nasabah dengan premi dasar ratusan juta rupiah.
Yang menentukan bisa atau tidak adalah Anda sendiri, usaha dan kemauan Anda. Seperti yang dikatakan di seminar-seminar motivasi, Anda pasti bisa!

Anda mungkin bertanya, kenapa komisi agen asuransi jiwa bisa begitu besar? Karena di Indonesia rakyatnya masih belum terlalu asuransi minded, jadi tugas agen asuransi jiwa di Indonesia adalah untuk meyosialisaikan asuransi jiwa, dengan cara mencari nasabah, dan agen dibayar besar untuk itu karena itu adalah tugas yang cukup sulit. Coba bandingkan dengan komisi agen asuransi jiwa di negara-negara yang penduduknya sudah pada asuransi minded, dan tanpa ditawarkan asuransi jiwa pun mereka sudah mencari sendiri. Komisi mereka jauh lebih kecil daripada komisi agen asuransi jiwa di Indonesia! Makanya manfaatkan kesempatan ini untuk cari duit sebanyak-banyaknya sebelum rakyat Indonesia sudah cari asuransi sendiri tanpa perlu ditawari lagi karena komisi agen asuransi di Indonesia juga akan turun karenanya.

Yang harus dimiliki oleh agen-agen asuransi jiwa:

1. Product knowledge yang baik, sehingga Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh prospek berkenaan dengan produk asuransi yang Anda jual. Anda juga harus mengenal betul perusahaan tempat Anda bekerja, kadang-kadang prospek sering menanyakan juga tentang perusahaan, misalnya sejak tahun berapa berdirinya, di mana kantor pusatnya dll.

2. Relasi yang luas. Kalau Anda merasa tidak punya banyak relasi, tidak perlu khawatir, banyak cara untuk mendapatkan relasi baru. Gunanya relasi tentu untuk diprospek menjadi nasabah.

3. Anda harus dapat mengatasi semua keberatan prospek (handling objection). Pada prinsipnya, prospek yang tidak mau membeli asuransi jiwa dari Anda pasti punya keberatan. Kalau Anda bisa menangani semua keberatan itu, prospek pasti mau beli. Kecuali kalau keberatan prospek adalah tidak punya uang, dan memang betul dia tidak punya uang cukup untuk beli asuransi jiwa, berarti Anda salah memilih calon nasabah!

4. Kemauan yang kuat dan semangat pantang menyerah. Agen-agen asuransi jiwa sangat sering ditolak oleh prospek, dengan berbagai cara, lembut dan kasar. Anda harus tahan mental menangani penolakan. Ingat, Anda menjual asuransi bukan semata-mata untuk mendapatkan uang saja, tetapi Anda juga ingin memberikan manfaat yang sangat baik dari asuransi kepada prospek Anda, supaya ia punya masa depan yang lebih baik. Kalau ia sanggup beli dan tetap menolak, biarkan saja, berarti dia tidak terlalu memikirkan masa depannya dan keluarganya (atau dia memang sudah punya banyak asuransi jiwa). Cari saja lagi yang lain, Anda tidak akan pernah kehabisan prospek.

Keuntungan menjadi agen asuransi jiwa:
• Anda yang menentukan penghasilan Anda sendiri.
• Anda bebas mengatur waktu kerja Anda sendiri. Tidak ada waktu ngantor dari jam 8 sampai jam 5.
• Komisi dan bonus yang besar.

Sedangkan kerugiannya menurut saya hanya satu: tidak ada gaji tetap, semuanya berdasarkan komisi. Kalau tahan mental dan kerja keras sih bukan kerugian, tapi itu resiko kerja.

Gimana, tertarik jadi agen asuransi jiwa? Hubungi saya di 085695034931 atau email
Asuransi adalah suatu cara efektif yang terbukti membantu banyak orang mewujudkan tujuan finansial pribadi/keluarga yang lebih baik. Entah untuk melindungi orang-orang yang kita cintai, menabung untuk masa pensiun atau untuk menginvestasikan dana Anda guna membeli rumah atau mobil impian misalnya. Kami memiliki produk-produk yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan investasi dan proteksi Anda.

Saya dapat membantu menentukan perkiraan berapa jumlah yang harus Anda tabung setiap bulan / tahun untuk tujuan pendidikan anak-anak, kesehatan, proteksi, tunjangan hari tua dll, guna mewujudkan tujuan financial pribadi/kelarga Anda.

Silahkan mengisi data-data berikut dengan lengkap, dan saya akan membantu Anda tanpa ada ikatan apapun terlebih dulu. Data-data tidak akan disalahgunakan dan pengisian ilustrasi ini akan menjadi langkah awal menuju kehidupan financial yang lebih baik. Terima kasih.
Top of Form
Nama Sesuai KTP*
Tanggal Lahir *
Pekerjaan *
Telp. *
Hp. *
E-Mail *
Merokok *
Ya Tidak
Jenis Kelamin *
PriaWanita
Besar Tabungan per Bulan. *
Keterangan Tambahan (Jika ada)



( * ) Harap diisi lengkap

Bottom of Form

Lulus Politeknik Perkapalan ITS Surabaya '94. Pernah bekerja di Perusahaan Perkapalan Kodja bahari Jakarta dan bebrapa perusahaan manufacture di batam dan Kawasan Industri Jababeka  cikarang  khususnya bidang mtn produksi. Menikah tahun 2005 dengan wanita jawa  tulen & dikarunia putra yg cerdas & sekarang merintis karir sebagai perencana keuangan keluarga/pribadi.