SMART SAVING SYARIAH


MENGAPA HARUS  SMART SAVING SYARIAH” …..!!!!!!!

       Pertama. Kenyataan saat ini,  menunjukkan bahwa praktek ekonomi (juga bisnis) kapitalis-liberal telah membuat kesenjangan yang  begitu  besar antar si kaya dan si miskin. Kesempatan berbisnis hanya   dimiliki   oleh  mereka  yang  punya  modal  kapital  besar  dan  tega  melakukan  apapun. Dengan asas  kebebasannya  (liberal),  apapun  bisa  dibisniskan yang  penting untun g dan untung. Salah  satu  contohnya adalah  praktek riba. Praktek  inilah yang  membuat banyak  investor  lebih senang    bisnis  di  sektor  non  riil  dibanding s ektor  riil.   Akibatnya   perputaran   modal   yang seharusnya    akan   menghasilkan  produksi  barang / jasa   dan  akhirnya  mendorong  terjadinya pembukaan lapangan kerja yang luas  menjadi mandul. Belum lagi di  praktek  pasar saham, pasar uang dan sejenisnya. 

      Kenyataan data diatas (data dari  pemerintah), ternyata tidak  sama dengan  kenyataan  di lapangan. Tidak bisa dipungkiri, masyarakat  saat   ini merasakan  betapa  mahalnya harga - harga  kebutuhan pokok, minyak  dan gas (BBM). Begitu pula dengan biaya kesehatan dan pendidikan yang semakin tidak terjangkau. Kesempatan pengembangan bisnis yang  hanya  bisa dirasakan oleh sekelompok elit pengusaha, sementara sebagian besar cukup dimasukkan dalam unit  usaha yang kecil-kecil. Pemberlakuan pajak yang  tidak  pandang  bulu. Padahal  (kalau  mau jujur) apa peran pemerintah terhadap pengembangan usaha mereka?
 
       Kedua. Secara empiris, dan dibandingkan secara fair antara sistem ekonomi saat ini (yang sedang berjaya) dan saat sistem Islam juga pernah berjaya dan diterapkan (sejarah mengatakannya dengan istilah Khilafah Islamiyah), maka akan nampak bahwa syariah terbukti telah mampu menyejahterakan umat manusia. Diterapkannya mata uang emas dan perak (dinar dan dirham) terbukti tidak memunculkan masalah moneter (krisis moneter) seperti yang pernah dialami belahan dunia Selatan termasuk Indonesia pada tahun 1997/1998 lalu. Dan masalah moneter muncul manakala sistem sistem ini diganti– setelah PD II, dengan mata uang kertas yang berfungsi sebagai alat tukar sekaligus komoditas (diperjual belikan).

       Ketiga. Secara historis tercatat, diterapkannya syariah dikehidupan masyarakat membuat mereka menjadi makmur. Salah satu contohnya yang mashur adalah saat Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah. Tidak ada satupun penduduknya di jazirah Arab yang mau menerima zakat lantaran semua menolaknya, karena mereka sudah hidup berkecukupan dan makmur. Padahal sebelumnya mereka hidup dalam kekurangan.

       Keempat, keimanan (keyakinan spiritual). Keyakinan bahwa manusia adalah ciptaan Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya dengan sebuah pertanggungjawaban(yaumul hisab), secara pasti akan membuat manusia taat atas segala yang dilarang dan diperintahkan oleh-Nya. Keimanan pula yang membuat seseorang yakin akan janji-janji Allah sekaligus dampak buruk yang akan menimpanya akibat meninggalkan perintahnya atau melakukan apa yang dilarang Nya. Pendekatan keimanan meyakinkan kita pada beberapa hal :
a.Menerapkan syariah scr kaffah adalah wajib. [Lihat : Qs. 4: 65; Qs. 5: 44,45,47; Qs. 2: 108]
b. Dengan syariah muncul kebaikan. [Lihat Qs. 20: 123-126]
c. Mengabaikan syariah muncul keburukan. [Lihat Qs. 24: 63; Qs. 30: 41]
d. Mendapatkan Keberkahan Hidup. [Qs. 41

       Kelima. Gunakan pikiran jernih dan terbuka terhadap kebenaran, maka akan nampak bahwa realitas mengharuskan adanya perubahan, dan syariah (jika dikaji dengan benar) insyaAllah merupakan alternatif satu-satunya. Seringkali seseorang menolak kebenaran yang didapatnya hanya karena faktor-faktor yang tidak esensial, meski dalam akal jernihnya hal itu benar. Hanya karena orang yang menyampaikan tidak memiliki latar belakang keilmuan dan pengalaman yang lebih baik dirinya–misalnya, kebenaran yang diketahuinya pun ditolak.
Sebagai penutup, mari kita renungkan firman Allah swt berikut ini :
Maka demi Tuhan mu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima
dengan sepenuhnya.” [TQS. An-Nisa’: 65]

Beberapa unsur penting dalam perencanaan keuangan terpadu yang dilandasi oleh konsep syariah antara lain :
 
*  Pentingnya mempersiapkan biaya pendidikan syariah

  • Al-Qur’an Surah An-Nisaa Ayat 9  “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang   seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak  yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)   mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada  Allah dan hendaklah mereka mengucap perkataan yang benar”.
  •  Anak adalah titipan Tuhan, untuk itu semua yang menjadi  hak nya anak-anak kita haruslah dipenuhi sebaik mungkin.
  • Mendapatkan pendidikan yang layak adalah salah satu hak  anak yang harus dipenuhi.
  •  Pendidikan adalah salah satu faktor utama yang membuat  seseorang bisa menjadi berhasil dalam kehidupannya.
  •  Biaya pendidikan dari waktu ke waktu semakin mahal, terutama biaya pendidikan ke Perguruan Tinggi.
  •  Standar pendidikan anak kita nantinya mungkin sudah  semakin tinggi tidak hanya sampai jenjang S1 tetapi bisa  menjadi S2
*  Pentingnya mempersiapkan biaya pensiun  syariah

  • Sebagai manusia kita tentu saja tidak akan bisa bekerja  selamanya, akan ada masa dimana seharusnya kita menikmati hasil jerih payah kita selagi usia produktif.
  •  Kita tentu saja tidak ingin hidup tergantung dengan orang lain setelah masa pensiun, lebih baik bisa hidup independen  dan bisa melakukan apa saja tanpa kesulitan.
  •  Seiring dengan kemajuan zaman, cara pandang Anak-anak kita dimasa depan bisa saja berubah karena mereka lebih suka menitipkan orang tuanya di Panti Jompo dengan  standar hidup yang memadai.
  • Apabila anak-anak kita tidak cukup berhasil kehidupannya, bisa jadi juga kita masih akan menanggung mereka dan untuk itu jangan sampai kita memasuki usia pensiun masih  mencari pekerjaan untuk membiayai kehidupan keluarga, semuanya sudah harus dipersiapkan dari sekarang.
  •  Saat kita bekerja maka ada pendapatan untuk menopang  hidup kita hingga memasuki usia pensiun, tetapi pada  saat pensiun ingatlah masih ada beberapa belas bahkan puluhan tahun lagi untuk membiayai kehidupan tanpa adanya penghasilan, untuk itu persiapkan dari sekarang agar pada saatnya nanti hidup kita tetap sama dengan standar hidup saat ini.
*  Pentingnya berinvestasi syariah untuk kebutuhan masa depan 

ü  Jangan menggantungkan investasi pada instrumen  konservatif seperti Deposito saja yang returnnya tidak terlalu memadai sekalipun untuk mengatasi inflasi, tetapi  harus sedikit berani menempuh risiko dengan berinvestasi  pada obligasi, saham atau campuran antara saham, obligasi dan pasar uang
ü   Lakukanlah investasi pada harga murah bukan pada harga tinggi dan juallah aset tersebut pada saat kita membutuhkan  dengan harga tinggi bukan pada harga murah
ü  Carilah investasi yang sesuai dengan syariah Islam agar kita merasa nyaman dalam memenuhi kewajiban  dalam mempersiapkan masa depan dengan berinvestasi  dan terhindar dari Riba’.
ü   Carilah investasi yang aspek pengenaan pajaknya paling rendah agar bisa memaksimalkan return.


*  Pentingnya mempersiapkan biaya menunaikan  badah Haji

  •  Menunaikan Ibadah Haji ke Tanah Suci Mekah merupakan  rukun Islam ke 5 yang wajib untuk dikerjakan.
  •  Biaya untuk pergi naik haji dari tahun ke tahun semakin  mahal.
  •  Untuk mempersiapkan agar kewajiban memenuhi rukun Islam tersebut bisa terpenuhi maka harus menabung dan berinvestasi tentu saja dengan menggunakan instrumen  yang sesuai dengan syariah Islam.
*  Pentingnya mempersiapkan biaya tak terduga syariah bila terjadi risiko dalam kehidupan 

o        Al-Qura’an Surah Al-Baqarah Ayat 240 menegaskan bahwa  para suami disamping berkewajiban memberi  nafkah kepada Istri dan Anak-anaknya sesuai standar kelayakan, maka mereka juga dituntut untuk mempersiapkan  dana ‘state of emergency’ yang cukup bagi para istri setahun lamanya. Persiapan jaminan sosial security untuk orang-orang yangtercinta dan terdekat dengan kita yaitu mereka ahli waris kita.
o        Jadikan persiapan untuk menghadapi risiko kehidupan  sebagai bagian dari kita merencanakan masa depan kita. Karena bila tidak ada persiapan untuk menghadapi risiko  maka semua investasi dan tabungan kita akan hilang percuma  sehingga tujuan keuangan masa depan keluarga tidak dapat terwujud sesuai harapan.
o         Ada atau tanpa risiko maka kita insya Allah dapat tetap  mewujudkan tujuan keuangan masa depan keluarga kita.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar